IBNU HISYAM
Nama lengkap beliau adalah Jamaludin Abdullah bin Yusuf bin
Ahmad bin Abdullah bin Hisyam Al-Anshari Al-Kazraji. Awalnya Beliau penganut
Madzhab Syafi'i, tetapi kemudian pindah madzhab Hambali. Ibnu Hisyam lahir di
Kairo pada tahun 708 Hijriyah dan wafat pada bulan Dzulqa'dah tahun 761
Hijriyah.
Beliau pernah mendengar Diwan Zuhair bin Abi Sulma dari Abu Hayan. Diantara puisi terkenalnya"
ومن يصطبر بالعلم يظفر بنيله
ومن يخطب الحسناء يصبرعلى البذل
ومن لم يذلّ النّفس فى طلب العلم
يسيرا يعش دهراطويلاأخا ذل
Siapa yang bersabar dalam mencari ilmu, maka
ia akan memperoleh apa yang dicitakan. Siapa yang meminang perempuan cantik,
maka bersabarlah atas pemberian.
Siapa yang tidak merendahkan hati sebentar
saja dalam mencari kemuliaan, maka ia hidup dalam waktu lama bersama teman
kehinaan.
Diantara kitabnya yang terkenal adalah Mughni Al-Labib; Awdhah
Al-Masalik 'ala Alfiyah Ibnu Malik; dan Qathr An-Nada'.
Statement Para Ulama Tentang Ibnu
Hisyam
Imam
as-Subki berkata: “Ibnu Hisyam adalah ahli nahwu zamannya.” Sedangkan Syaikh
ad-Damamini berkata kepada putra Ibnu Hisyam: “Andai saja Imam Sibawaih masih
hidup, pastilah ia akan berguru kepada ayahmu dan membaca kepadanya.”
Ibnu
Khaldun berkata: “Kami di Negeri Maroko, senantiasa mendengar kabar bahwa di
Mesir ada seseorang bernama Ibnu Hisyam yang alim dalam ilmu bahasa Arab, yang
lebih pakar dalam bidang nahwu melebihi Imam Sibawaih.”
Metodologinya dalam Bidang Nahwu
Para pakar yang meneliti kitab-kitab karya Ibnu Hisyam
mendapati bahwa manhaj/metodologinya dalam ilmu nahwu dibangun atas asas-asas
berikut:
1. Menjadikan
al-Quran sebagai sumber pertama serta asas dalam membangun kaidah nahwu, dan
mentashih uslub-uslub bahasa Arab.
2. Bersandar
pada sebagian qiraat untuk membangun sebagian kaidah nahwu.
3. Berdalil
dengan hadits-hadits Nabi Saw. yang mulia.
4. Berdalil
dengan syair-syair Arab. Catatan: di kalangan spesialis nahwu ada beberapa
syair yang tidak bisa dijadikan hujjah.
Adapun Ibnu Hisyam terkadang membawakan beberapa syair semacam ini untuk
menjelaskan kekeliruan struktur kebahasaan dalam syair tersebut.
5. Beliau tidak
terikat dengan madzhab nahwu tertentu. Dalam bidang nahwu dikenal madzhab
besar; Bashrah dan Kuffah, serta ada beberapa madzhab lainnya. Secara umum
beliau banyak bersandar pada madzhab Bashrah, hanya saja beliau juga mengambil
madzhab Kuffah, atau bahkan madzhab-madzhab lainnya manakala beliau memandang
dalil-dalil mereka lebih kuat dari dalil-dalil ulama-ulama madzhab Bashrah.
image :
0 Response to "Biografi Ulama Nahwu - IBNU HISYAM"
Post a Comment