a. Latar Belakang Lahirnya Mazhab Mesir.
Kondisi perkembangan bahasa Arab di
Mesir berbeda dengan wilayah lain. Pada saat bahas Arab masuk, sudah ada bahasa
asli penduduk Mesir, yaitu bahasa Qibtiy. Sehingga untuk menjadi bahasa resmi,
bahasa Arab harus berjuang keras mengalahkan bahasa Qibtiy. Pergaulatan antara
kedua bahasa ini kemudian dimenangkan oleh bahasa Arab. Kemenangan bahasa Arab
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1.
Orang-orang
islam tidak mengangkat orang non-muslim menjadi pegawai pemerintahan, sehingga oranr-orang Qibtiy harus masuk islam
dan belajar bahasa Arab.
2.
Orang-orang
non-muslim harus membayar jizyah untuk biaya perang, operasional dan keamanan
negara, sehingga mereka memilih untuk masuk islam.
3.
Orang-orang
Arab banyak bermigrasi ke Mesir dan bersosialisasi dengan orang-orang Qibtiy.
4.
Banyak ulama
datang ke Mesir membawa dakwah islam.
5.
Para pemikir
Qibtiy mulai merasakan kekacauan diantara pemeluk agama nasrani, sehingga
mereka mulai bernaung dibawah perdamaian islam.
Pada abad 5 H, bahasa Arab sudah
menjadi bahasa percakapan dan komunikasi di semua lapisan masyarakat.
Perkembangan bahasa Arab di Mesir seperti negara-negara lain, diawali dengan
perkembangan ilmu-ilmu agama islam terlebih dahulu.
Studi bahasa baru bekembang di Mesir
setelah di Irak sudah sempuran dan matang, dari kota Basrah, Kufah dan Bagdad.
Irak lebih unggul dibandingkan Mesir karena posisi Iraq yang lebih strategis.
Pada saat aliran-aliran nahwu di Basrah, Kufah dan Bagdad sudah matang
bahkan terjadi persaingan dan para tokoh-tokohnya berselisih paham, Mesir masih
dalam penaklukan islam, sehingga Mesir masih fokus dengan keamanan negara.
Para ulama Mesir saat itu masih
belajar ilmu syariat dan hukum-hukum agama. Setelah itu Mesir baru belajar ilmu
nahwu di Iraq. Tokoh Mesir yang belajar nahwu di Iraq adalah al-Walid bin
Muhammad al-Tamimiy yang lebih dikenal dengan nama walad. Beliau belajar ke
Basrah dan bertemu dengan al-Mahlabiy yang merupakan murid al-Khalil bin Ahmad
bin Ja’far ad-Dainuri. Sedangkan ad-Dainury belajar pada al-Maziniy dari
buku-buku karya sibawih, kemudian membaca karya al-Mubarrid di Bagdad sampai
meninggal di Mesir.
b. Tokoh –Tokoh Nahwu di Mesir.
Tokoh-tokoh nahwu di Mesir dapat
dikatagorikan dalam sepuluh generasi,kesepuluh genersai tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Generasi
pertama
- Walad
at-Tamimy al-Musadriy
- Mahmud
bin Hasan
- Abdul
Hasan al-Aa’z
2. Generasi
kedua
- Ad-Dainury
- Ibnul
Mazra’
- Abul
Husain bin Walad
3. Generasi
ketiga
- Kura’an
an-Naml
- Abdul
Qasam bin Walad
- Abul
Abbas bin Walad
- Abu
Ja’far an-Nuhas
- Al-Kindi
- ‘Alan
4. Generasi
keempat
- Al-Idfawiy
- Al-Haufiy
- Ibnu
Bibsyaz
- Ibnu
Barkat
- Ibnu
Barry
5. Generasi
kelima
- Al-Bulty
- Ad-Daqiqiy
- Ibnu
Mu’ti
- Ibnu
Hajib
- As-Sykawiy
6. Generasi
keenam
- Ibnu
an-Nuhas
- Abu
Hayan al-Andalus
- Al-Muradiy
- Ibnu
Hisyam
- Ibnu
‘Aqil
- Ibnu
as-Saig
- Nazir
al-Jaisy
7. Generasi
ketujuh
- Ibnu
Jama’ah
- Ad-Damaminiy
- Asy-Syamna
- Al-Kafijiy
8. Generasi
kedelapan
- Khalid
al-Azhariy
- As-Suyutiy
- Al-Asyimuniy
- Ibnu
Qasim al-‘lbadiy
9. Generasi
kesembilan
- Asy-syanwaniy
- Ad-Dunusyiriy
- Yasin
al-‘Alimiy
- Al-
Hifniy
- As-
Saban
10. Generasi
kesepuluh
- Ad-Dasuqiy
- Al-‘Atar
- Quwaidir
- Al-Khudariy
dan
- Al-Ibyariy
image : http://pojoksatu.id
0 Response to "Mazhab Mesir dalam ilmu Nahwu"
Post a Comment