image : abatas.co.id |
Memang,
sejatinya orang-orang pilihan Allah SWT itu tidak beristirahat yang benar-benar
istirahat melainkan nanti didalam surga. Sebab tidurnya mereka, istirahatnya
mereka didunia pun diniatkan ibadah yaitu untuk mempersiapkan tenaga untuk
beribadah ketika mereka hendak bangun. Jadi tidak mengherankan jikalau dihitung
buku amalan mereka, niscaya akan penuh dengan kebaikan karena malaikat pencatat
kebaikan tidak akan pernah henti-hentinya menulis amal baiknya.
Salah
satu orang yang kita kenal akan kesungguhannya adalah Umar bin khattab Ra. Semenjak
diangkat oleh Abu bakr Assiddiq Ra menjadi Khalifah yang kemudian namanya
diubah menjadi Amirul Mukminin - karena akan sangat repot jika memanggil Umar
bin khattab dengan panggilan Khalifatu Khalifati Rasuulillah, Lihatlah
kedalam kitab al-Adzkar an-Nawawi – ia menjadi semakin takut akan amanah yang
ia emban sehingga ia jadikan malam seperti siang dan siang bagaikan malam, tak
putus putusnya ia mengontrol dan mengurus rakyatnya. Karena ia mengerti betul
bagaimana posisi pemimpin dihadapan Allah SWT nanti.
Didalam
sebuah kisah, bahwa Umar bin Khattab Ra sering ronda malam bersama pengawalnya
mencari manakah diantara rakyatku yang membutuhkan uluran bantuan. Kemudian
bertemulah Umar bin khattab Ra dengan seorang perempuan yang sedang memasak sesuatu
karena anaknya sangat lapar dan sedang menangis, namun sang ibu mencoba
menenangkan anaknya dengan memasak batu, ketika Umar bin khattab Ra melihatnya
kagetlah ia dengan apa yang dimasak oleh perempuan itu. Kemudian Umar bergegas
pulang kerumah mengambil stok makanan dan memberikannya makanan sehingga mereka
berdua tercukupi. hal ini menunjukkan bahwa selayaknya seorang pemimpin bersikap
sebagai layaknya umar Ra, namun sayangnya para Pemimpin kita mungkin lalai akan
belajar, lalai dari hadits-hadits Nabi SAW yang membicarakan tentang masalah
tanggung jawab seorang pemimpin.
al-faqir sedikit akan mengutip tentang masalah
jabatan dan kekuasaan yang dikutip dari kitab an-Nashaihuddiniyyah Wal washaya
Imaniyyah karangan al-Qutb al-Ghauts al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad Ra,
وورد: ((أن الوالي يوقف على جسر جهنم، فإن كان
محسناً نجا، وإن كان مسيئاً إنخرق به الجسر فهوى في جهنم سبعين خريفاً)).
Diriwayatkan bahwa seorang kepala pemerintahan akan didirikan diatas jembatan
di neraka. Jika ia seorang yang berbuat baik, maka ia pun selamat. Dan jika ia
seorang yang berbuat jahat, ia pun dimiringkan oleh jembatan hingga terjatuh
dalam neraka Jahannam selama 70 tahun.
قال -صلَّى الله عليه وآله وسلَّم- في الإمارة:
(( أولها ملامة، ووسطها ندامة، وآخرها عذاب يوم القيامة)). الحديث. وقال
عليه الصلاة والسلام: ((ما من وال يلي عشرة فما فوق ذلك إلا جيء به يوم القيامة
مغلولة يده إلى عنقه، فكه عدله، أو أوبقه جوره)).
Nabi saw bersabda mengenai jabatan kepala pemerintahan : “Awalnya
celaan, petengahannya penyesalan dan akhirnya adala siksaan pada hari kiamat.”
Nabi saw bersabda : “Tidaklah setiap pemimpin bisa memimpin sepuluh orang atau
lebih, melainkan ia didatangkan pada hari kiamat dengan tangan terbelenggu pada
lehernya. Ia akan di bebaskan oleh keadilannya atau dibinasakan oleh
kezalimannya.”
قال عمر بن الخطاب رضي
الله عنه: لو ماتت سخلة على شاطئ الفرات ضياعاً
لخشيت أن أُسأل
عنها.انتهى.
Umar Ibnu Khattab ra berkata :
seandainya seekor anak kambing mati ditepi sungai Eufrat dalam keadaan
terlantar, niscaya aku khawatir akan dimintai pertanggung jawab.
وورد: ((أن الإمام العادل مستجاب
الدعوة، وأنه لا يستخف به إلا منافق، وأنه أحد السبعة الذين يظلهم الله في ظله يوم
ظل إلا ظله)).
Diriwayatkan bahwa pemimpin yang adil doanya mustajab dan tidak ada yang
meremehkannya, kecuali orang munafik. Dan ia termasuk satu di antara tujuh
orang yang di naungi Allah dalam naunganNya pada hari dimana tidak ada naungan
selain naungan Allah.
وقال عليه الصلاة
والسلام: ((المقسطون يوم القيامة على منابر من نور على يمين الرحمن ...))
Nabi saw bersabda : “Orang-orang yang berbuat adil pada hari kiamat
berada diatas mimbar-mimbar dari cahaya di sebalah kanan Tuhan Yang Maha
Pengasih.”
Coba lihatlah akan hadits yang mengerikan ini, dari sini jelas
sekali terlihat bahwa Posisi pemimpin itu amatlah berbahaya. Tidak sembarangan
orang yang bisa menjadi pemimpin. Akan tetapi jikalau ia menjalankan
pekerjaannya dengan baik, jujur, amanah, tidak semena-mena terhadap rakyatnya,
peduli akan rakyatnya, ia akan memperoleh ganjaran yang sangat-sangat besar. Bahkan didalam hadits dijelaskan ada 7
kelompok orang yang akan mendapat naungan Allah SWT dimana tidak ada naungan
kecuali naunganNya, yang menjadi tingkatan teratas adalah IMAM YANG ADIL.
Keutamaan pemimpin yang adil :
1. mendapat
naungan Allah SWT dipadang Mahsyar.
2. doanya
Mustajab
3. ia
dihari kiamat berada diatas mimbar-mimbar yang bercahaya.
0 Response to "Tidak ada istirahat, istirahat hanyalah disurga"
Post a Comment